Selain itu, kita akui kalau masihlah ada pula beberapa sisi kehidupan berbarengan yang perlu selalu kita cermati serta perbaiki. Kita masihlah hadapi kekerasan berlatar belakang suku, agama, ras, serta antargolongan (SARA). Bahkan juga rasa-rasanya, hari-hari ini masalah itu bukanlah mereda tetapi membara. Kita masihlah bergumul menangani permasalahan korupsi serta pungli yang masihlah menjalar, bahkan juga menyebar dari pusat sampai daerah. Kita juga masihlah berjuang hadapi serta menangani kemiskinan yang begitu memprihatinkan.
Kegelapan masihlah mencakup negeri ini berkaitan dengan keprihatinan peredaran serta penggunaan narkoba. Meski pemerintah telah berusaha keras melawannya, tetapi pemakai narkoba selalu bertambah jumlahnya. Memprihatinkan kalau produsen serta pengedar yang juga selalu jadi tambah. Dalam keprihatinan-keprihatinan itu, spirit Natal yang ditandai spirit inkarnasi serta bela rasa Allah pada kita, mendorong serta menggerakkan kita untuk ikut mewartakan sukacita keselamatan pada semua bangsa.
Kita berjuang berbarengan kebanyakan orang untuk mendatangkan bela rasa Allah untuk orang-orang kita. Seraya mohon karena sukacita oleh kelahiran Yesus Kristus ini untuk bangsa ini, marilah kita menjadikan Natal sebagai momentum berbarengan untuk mendatangkan bela rasa Allah dalam kehidupan berbarengan. Kita juga berkemauan jadi karena untuk sesama kita serta semua ciptaan.
Kita di panggil untuk wujudkan karya kebaikan Allah itu lewat perhatian serta kepedulian kita pada beragam keprihatinan yang ada dengan aktif mengusahakan pembangunan yang berkepanjangan serta yang ramah lingkungan.
